LEBARAN TANPA MUDIK 2020

Puasa Ramadhan di hari pertama adalah puasa yang dirasakan masih sangat berat. Bahkan terkadang lupa sampai makan dan minum diluar kesadarannya. Sebagai seorang muslim yang taat kami akan menjalankan perintah puasa itu dengan penuh tanggungjawab. Saya, isteri saya  dan kedua anak saya yang masih kecil akan kami latih kami ajarkan untuk berpuasa dengan harapan kelak di kemudian hari jika mereka sudah dewasa sudah terbisa menjalankan ibadah puasa.Telaga Ranjeng

Namun yang namanya karakter anak tetap saja tidak bisa dibandingkan dengan orang dewasa. Selalu saja ada hal unik yang hampir kami kewalahaan untuk mengatasinya. Misalnya saat hari kedua puasa di depan rumah kami berdiri dua orang dewasa sambil menggenggam botol  minuman dingin di tangannya dan sebatang rokok di tangan lainnya. Saya tau dua orang ini muslim, dari keluarga muslim pula, namun mereka tidak mau berpuasa, terlihat mereka bangga bisa menunjukkan dirinya tidak puasa. Ketika menyaksikan pemandangan itu anak saya hanya bisa diam, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Tapi setelah kedua “iblis” itu pergi anak saya pun berkata “Pak, kok itu orang tidak disuruh puasa, sedangkan dede yang masih kecil bapak paksaain untuk puasa, dede minum ya pak seperti orang itu”.

Dengan segenap kemampuan saya sebagai orang tua saya berusaha menjelaskan bahwa ada keterkaitan antara puasa dan iman. Saya jelaskan bahwa yang menjalankan ibadah puasa itu hanya orang orang yang beriman. Saat saya menjelaskan itu saya baru ingat bahwa anak saya yang berumur kurang dari tujuh tahun itu baru sedang belaajr menghafalkan rukun iman. Terjadilah perdebatan kecil antara ayah dan anak, dan tidak berakhir damai karena keinginan anak tidak terpenuhi. Akhirnya dengan senjata pamungkas seorang ayah yang bertanggungjawab akan berkata “Nak, ikuti ayah untuk berpuasa, jangan ikuti orang itu, dia itu iblis yang menyerupai manusia”.

Entah benar atau tidak yang jelas kekesalan sang ayah terhadap tingkah laku kedua iblis itu sedikit terobati.

Puasa berjalan seminggu, kampung kami semakin tak karuan. Orang -orang yang tidak berpuasa semakin terlihat nyata dan bertambah banyak. Mereka merasa berada di posisi yang benar. Sementara kami yang sedang berpuasa disalahkan. “Duh Gusti yang Maha Agung, berilah teguaran yang keras kepada mereka yang telah menginjak-injak perintah-Mu”. Untunglah saya hanya  menjadi sebagian kecil dari mahluk Allah yang tak berdaya, sehingga saya tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan tingkah mereka yang sudah menyerupai iblis. Dalam hati hanya dapat merasakan kesal, marah dan bingung harus berbuat apa. Sebelum kami datang, kampung ini memang sudah terbentuk seperti ini. Tak mungkin kami dapat merubahnya dengan tangan kosong.

Seminggu menjelang lebaran, makin kacaualah kampung kami. Tak terasa lagi bulan puasa, yang nampak adalah  kesibukan orang-orang yang serakah, yang hanya memikirkan duniawi, baju baru, sepatu baru, cat rumah yang baru, makanan enak dan stoknya banyak.

Keadaan ini semakin tidak dapat dimengerti oleh anak saya yang masih belajar hafalan rukun iman. Dalam hati kecil ini masih ada harapan untuk bisa lepas [walaupun hanya sementara] dari semua kesombongan iblis-iblis penggoda iman. Kapan? Ya tentu saja pas lebaran datang. Dengan cara meninggalkan kampung yang penuh kemaksiatan ini walau pun hanya sesaat, untuk menuju kampung yang damai sejahtera [Mudik].

Namun, apa yang terjadi. corona telah menghancurkan  semuanya, rencana matang yang telah dibukukan jauh-jauh hari sebelum lebaran akhrinya harus kandas. Kami harus menyaksikan iblis-iblis penggoda iman itu ikut merayakan lebaran, ikut bersenang-senang.  Sucinya satu syawal tak dapat  kami rasakan, yang ada hanya kelucuan yang terbungkus baju lebaran.

Pantai Tanjung Pakis

Bus Sinar Jaya Mulai Terkena Virus Nakal Dewi Sri

Lima tahun yang lalu dalam perjalanan saya sering sekali  dikecewakan oleh Ulah Nakal PO Dewi Sri, oleh karena itu  sejak saat itu sebisa mungkin saya menghindari Bus Dewi Sri selagi masih ada Bus lain. Alternatifnya adalah Bus Sinar Jaya dan Dedy Jaya. Dipikir-pikir antara Sinar Jaya dengan Dedy Jaya masih lebih memilih sinar jaya karena Bus Sinar Jaya terkesan bersih dan memiliki jargon “Melayani Penumpang”. Dengan pertimbangan inilah saya lebih sering menggunakan Bus Sinar Jaya. Namun apa boleh dikata, kesan bersih tinggal lah kesan, jargon baik tinggal lah jargon, yang namanya orang jualan tentu saja ngomongnya yang baik-baik. Al-kisah pada tanggal 21 April saya menggunakan Bus Sinar Jaya dari Terminal Kampung Rambutan jurusan Purwokerto, kami akan turun di Bumiayu,  mengingat hari itu adalah hari libur kemungkinan bus akan penuh. Saya berangkat bertiga dengan anak saya yang berumur 5 tahun. Sebelum membeli tiket saya tanyakan kepada bagian ticketing dan supir serta kondektur yang akan membawa bus itu “Apakah kami akan dioper?” Mereka kompak menjawab, “Tidak, bus ini tujuan akirnya adalah purwokerto”. Karena mereka menjawab seperti itu, mantap lah hati kami. Lalu kami membeli tiga lembar tiket seharga Rp 60.000 termasuk anak saya yang berumur 5 tahun pun saya belikan tiket agar dia bisa istirahat dalam perjalanan dan tidak merepotkan untuk dipangku. Namun setelah sampai di rumah makan daerah Indramayu mereka (sopir dan Kondektur) balik lidah, mereka tidak mau mengaku bahwa di terminal kampung rambutan tadi mereka bilang tidak akan mengoper penumpang. Dengan alasan yang tidak jelas mereka ngotot menurunkan kami bertiga, saat itu sekitar jam satu malam anak saya tertidur dalam gendongan saya. Beberapa kali saya ditawari Bus lain oleh kru, saya naik, namun hanya tersedia satu kursi sedangkan saya punya 3 tiket, tentu saya menolak, saya turun lagi, sekitar satu jam saya turun naik mencari Bus yang tersedia kursi untuk kami bertiga. Dalam kondisi seperti ini tentu kami harus membela diri, kami mengadu ke crew Sinar Jaya yang ada di situ, namun aneh, aneh, aneh bin ajaib, dan jawabannya sangat menyakitkan kami. crew Bus Sinar Jaya bilang : “Ini sudah sistemnya seperti ini, Bapak harus ikuti, kalau Bapak tidak terima silahkan cari Bus lain”. Saya baru tau ternyata manajemen Sinar Jaya seperti ini. Settan!!!!

This slideshow requires JavaScript.

 

Ikatan Persaudaraan Alumni SMU Muhammadiyah Bumiayu

Ikatan Persaudaraan Alumni SMU Muhammadiyah Bumiayu  ’01 (IPASumbu ’01)

Sekilas tentang pertemuan Ciomas, Bogor 4 November 2012

Ini adalah hari bersejarah bagi rekan-rekan Alumni SMU Muhammadiyah Bumiayu. Ditempat ini kami bertemu, berkumpul, bersendau gurau dan ada pula yang saling cubit-mencubit, tentu cubitan sayang. Walau tidak terlalu banyak yang hadir namun pertemuan ini sungguh terasa hangat, kehangatan itu nampak sekali ketika Pembina Kita (Muhammad Amru) memberikan sambutan mewakili tuan rumah. Amru yang

Gambar

hobi ngoceh selalu bikin hangat suasana, suara tawanya mampu merontokkan buah jambu tetangga yang saat itu sedang berbuah lebat, didukung oleh husen mubarok yang punya lilrikan maut tak tertandingi, walau banyak diam tapi sesungguhnya husen adalah orang yang paling gembira pada saat itu, kegembiraan itu nampak jelas terlihat di jakun husen yang naik turun menyaksikan lipstik merah marun menghiasi wajah jannah

Gambarlaksana bidadari turun dari curug nangka yang gagal dikunjungi. Sungguh. Kehangatan ini disempurnakan oleh Ogie

Gambaryang hobi dan mahir banget soal jeprat-jepret, walau si Iman rada kaget dan takut menyaksikan kilatan cahaya kamera-nya Ogi, namun ketakutan itu berubah menjadi kebahagiaan lantaran si tuan rumah (Anis) dengan sigap menghadiahi Iman dengan semangkok cabe rawit dan sepiring gorengan.

Gambar

Selain kehangatan yang dapat kami rasakan, pertemuan ini juga banyak membawa berkah dan kewibawaan, ini dapat kami rasakan ketika Harry (sang penjaga Brankas di kemen-Keu) menyampaikan petuahnya, jenggot panjang yang menari-nari dibawah dagunya selama ia bicara membuat kami salut padanya. Konon katanya usia jenggot itu lebih tua dari usia anaku, harry sudah miara jenggot itu sejak 2004, sedangkan anakkku baru terlahir 2005. Subhanalloh. Walau kami sedikit kuatir dengan orang berjengot, namun kami yakin bahwa jenggotnya harry adalah jenggotnya nabi. Amiin.

Gambar

lebih penting dari itu semua adalah bahwa pada pertmuan ini telah disepakati nama, dan kepengurusan forum ini. Berikut ini adalah kepengurusan Ikatan Persaudaraan Alumni SMU Muhammadiyah Bumiayu 2001 periode 2012 sampai …..

==========================================================================

Nama organisasi : Ikatan Persaudaraan Alumni SMU Muhammadiyah Bumiayu 2001

Sifat Organisasi : non formal, non partisan, sangat sosial kemasyarakatan

==========================================================================

Pembina : Muhammad Amru

Ketua       : Ogie

Bendahara: Anis Watin

Tim ini itu : Rahmat Alamsyah, Husen Mubarok, Hari, Iman, Fitri, Dewi Lutfiyanti, Janah

==========================================================================

Nomor Rekening: 001-0101-2-01-011154 Bank Perkereditan Rakyat, Bogor. atas nama Anis Watin

==========================================================================

Gambar

Camcer Mapala raflesia Unindra

Kawah ratu Gunung Salak

Gambar

Gambar

Gambar

 

Gambar